Kamis, 01 April 2021

MATERI EKONOMI KEBIJAKAN FISKAL DAN MONETER

 

MATERI EKONOMI 
KEBIJAKAN FISKAL DAN MONETER



A. Pengertian Kebijakan Moneter (Monetary Policy)

Kebijakan Moneter adalah suatu usaha dalam mengendalikan keadaan ekonomi makro agar dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan melalui pengaturan jumlah uang yang beredar dalam perekonomian. Usaha tersebut dilakukan agar terjadi kestabilan harga dan inflasi serta terjadinya peningkatan output keseimbangan.

Adapun peran dan fungsi kebijakan moneter adalah sebagai berikut :

1.     Mempertahankan iklim investasi

Dengan tingkat inflasi yang rendah, maka iklim investasi akan tetap hidup. Jika inflasi rendah, suku bunga bank juga cenderung rendah. Rendahnya suku bunga bank akan mendorong orang untuk melakukan investasi atau usaha baru.

2.    Memperluas kesempatan kerja Kebijakan moneter dapat menciptakan iklim kondusif bagi berlangsungnya berbagai kegiatan ekonomi. Setiap kegiatan ekonomi membutuhkan tenaga kerja. Adanya kegiatan ekonomi berarti pula memperluas kesempatan kerja.

3.    Menciptakan pertumbuhan ekonomi yang tinggi Keadaan ekonomi yang kondusif memungkinkan terjadinya pertumbuhan ekonomi. Adanya kestabilan nilai kurs mata uang serta kestabilan harga barang dan jasa sangat dibutuhkan para investor atau pengusaha dalam menjalankan kegiatan ekonomi. Kegiatan ekonomi yang berjalan baik menciptakan pertumbuhan ekonomi yang  tinggi.

4.    Memperbaiki kondisi neraca pembayaran Neraca pembayaran nasional dikatakan baik jika mengalami surplus atau nilai ekspor melebih nilai impor. Untuk mencapai kondisi tersebut, kebijakan moneter yang terkait dengan mata uang atau nilai kurs sangat diperlukan. Kebijakan moneter dapat mempertahankan stabilitas kurs maupun menurunkan ke tingkat yang diinginkan. Dengan suatu tingkat kurs tertentu, diharapkan barang-barang produksi dalam negeri akan bisa lebih murah dibanding produk dari negara lain. Kondisi ini meningkatkan daya saing produk dalam negeri sehingga pada akhirnya akan memperbesar volume ekspor (menciptakan neraca pembayaran yang surplus).

5.    Menjaga kestabilan nilai kurs mata uang

 Untuk menjaga agar nilai kurs mata uang stabil sesuai yang diharapkan, maka Bank Indonesia melakukan kebijakan moneter berupa operasi pasar terbuka. Dalam keadaan apabila nilai kurs mata uang rupiah merosot tajam dibanding dollar Amerika Serikat, maka Bank Indonesia melakukan intervensi pasar dengan menjual dollar.

6.    Menjaga kestabilan harga barang dan jasa Masyarakat membutuhkan keadaan dimana harga barang dan jasa tetap stabil sehingga dapat menjalankan usahanya. Untuk menciptakan keadaan seperti itu, maka Bank Indonesia dapat melakukan kebijakan moneter berupa menaikkan atau menurunkan suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI). Tujuan kebijakan ini adalah untuk menurunkan atau menaikkan jumlah uang yang beredar (JUB). Apabila harga barang dan jasa naik terus-menerus (tidak stabil) maka Bank Indonesia menaikkan suku bunga Sertifikat Bank Indonesia agar jumlah uang yang beredar berkurang sehingga laju kenaikan harga barang dan jasa dapat dikurangi.

B.  Instrumen Kebijakan Moneter

Pengaturan jumlah uang yang beredar pada masyarakat diatur dengan cara menambah atau mengurangi jumlah uang yang beredar. Kebijakan moneter dapat digolongkan menjadi dua, yaitu :

1. Kebijakan Moneter Ekspansif / Monetary Expansive Policy
Adalah suatu kebijakan dalam rangka menambah jumlah uang yang neredar.

2. Kebijakan Moneter Kontraktif / Monetary Contractive Policy
Adalah suatu kebijakan dalam rangka mengurangi jumlah uang yang edar. Disebut juga dengan kebijakan uang ketat (tight money policu).

Kebijakan moneter dapat dilakukan dengan menjalankan instrumen kebijakan moneter, yaitu antara lain :

·         Operasi Pasar Terbuka (Open Market Operation)

Operasi pasar terbuka adalah cara mengendalikan uang yang beredar dengan menjual atau membeli surat berharga pemerintah (government securities). Jika ingin menambah jumlah uang beredar, pemerintah akan membeli surat berharga pemerintah. Namun, bila ingin jumlah uang yang beredar berkurang, maka pemerintah akan menjual surat berharga pemerintah kepada masyarakat. Surat berharga pemerintah antara lain diantaranya adalah SBI atau singkatan dari Sertifikat Bank Indonesia dan SBPU atau singkatan atas Surat Berharga Pasar Uang.

·         Fasilitas Diskonto (Discount Rate)

Fasilitas diskonto adalah pengaturan jumlah duit yang beredar dengan memainkan tingkat bunga bank sentral pada bank umum. Bank umum terkadang mengalami kekurangan uang sehingga harus meminjam ke bank sentral. Untuk membuat jumlah uang bertambah, pemerintah menurunkan tingkat bunga bank sentral, serta sebaliknya menaikkan tingkat bunga demi membuat uang yang beredar berkurang.

 

·         Rasio Cadangan Wajib (Reserve Requirement Ratio)

Rasio cadangan wajib adalah mengatur jumlah uang yang beredar dengan memainkan jumlah dana cadangan perbankan yang harus disimpan pada pemerintah. Untuk menambah jumlah uang, pemerintah menurunkan rasio cadangan wajib. Untuk menurunkan jumlah uang beredar, pemerintah menaikkan rasio.

·         Himbauan Moral (Moral Persuasion)

Himbauan moral adalah kebijakan moneter untuk mengatur jumlah uang beredar dengan jalan memberi imbauan kepada pelaku ekonomi. Contohnya seperti menghimbau perbankan pemberi kredit untuk berhati-hati dalam mengeluarkan kredit untuk mengurangi jumlah uang beredar dan menghimbau agar bank meminjam uang lebih ke bank sentral untuk memperbanyak jumlah uang beredar pada perekonomian.

 

C.        Pengertian dan Peran Kebijakan Fiskal (Fiscal Policy)

Kebijakan Fiskal adalah suatu kebijakan ekonomi dalam rangka mengarahkan kondisi perekonomian untuk menjadi lebih baik dengan jalan mengatur penerimaan dan pengeluaran pemerintah. Kebijakan ini mirip dengan kebijakan moneter untuk mengatur jumlah uang beredar, namun kebijakan fiskal lebih mekankan pada pengaturan pendapatan dan belanja pemerintah.

Dalam pasal 3 ayat (4) UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara disebutkan bahwa APBN mempunyai sejumlah fungsi, yakni :

·         Fungsi otorisasi Anggaran negara menjadi dasar untuk melaksanakan pendapatan dan belanja pada tahun yang bersangkutan.

·         Fungsi perencanaan Anggaran negara menjadi pedoman bagi manajemen dalam merencanakan kegiatan pada tahun yang bersangkutan

·         Fungsi pengawasan Anggaran negara menjadi pedoman untuk menilai apakah kegiatan penyelenggaraan pemerintahan negara sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.

·         Fungsi alokasi Anggaran negara harus diarahkan untuk mengurangi pengangguran dan pemborosan sumber daya, serta meningkatkan efisiensi dan efektivitas perekonomian.

·         Fungsi distribusi Kebijakan anggaran negara harus memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan.

·         Fungsi stabilisasi Anggaran pemerintah menjadi alat untuk memelihara dan mengupayakan keseimbangan fundamental perekonomian.

 

D.  Instrumen Kebijakan Fiskal

Instrumen kebijakan fiskal adalah penerimaan dan pengeluaran pemerintah yang berhubungan erat dengan pajak. Dari sisi pajak jelas jika mengubah tarif pajak yang berlaku akan berpengaruh pada ekonomi. Jika pajak diturunkan maka kemampuan daya beli masyarakat akan meningkat dan industri akan dapat meningkatkan jumlah output. Dan sebaliknya kenaikan pajak akan menurunkan daya beli masyarakat serta menurunkan output industri secara umum.

Kebijakan Anggaran / Politik Anggaran :

1.      Anggaran Defisit (Defisit Budget) / Kebijakan Fiskal Ekspansif

Anggaran defisit adalah kebijakan pemerintah untuk membuat pengeluaran lebih besar dari pemasukan negara guna memberi stimulus pada perekonomian. Umumnya sangat baik digunakan jika keaadaan ekonomi sedang resesif.

2.    Anggaran Surplus (Surplus Budget) / Kebijakan Fiskal Kontraktif

Anggaran surplus adalah kebijakan pemerintah untuk membuat pemasukannya lebih besar daripada pengeluarannya. Baiknya politik anggaran surplus dilaksanakan ketika perekonomian pada kondisi yang ekspansi yang mulai memanas (overheating) untuk menurunkan tekanan permintaan.

3.    Anggaran Berimbang (Balanced Budget)

Anggaran berimbang terjadi ketika pemerintah menetapkan pengeluaran sama besar dengan pemasukan. Tujuan politik anggaran berimbang yakni terjadinya kepastian anggaran serta meningkatkan disiplin.

Soal – Soal

Pilihan Ganda

 

1.     Pada dasarnya kebijakan moneter adalah.....

a.   usaha dalam mengendalikan ekonomi makro.

b.  usaha untuk meningkatkan barang dan jasa.

c.   penetapan harga maksimun untuk barang dan jasa.

d.  peningkatan impor barang agar persediaan bertambah dan harga menjadi turun.

e.  penentuan kebijakan upah / tidak menaikkan upah agar harga barang dan jasa tidak naik.

 

2.    Strategi pemerintah melakukan pemotongan uang merupakan instrmen kebijakan moneter dari.....

a.    operasi pasar terbuka  

b.    fasilitas diskonto  

c.    rasio cadangan wajib  

d.     imbauan moral  

e.    politik sanering


 

 

3.    Kebijakan moneter adalah otoritas atau wewenang.....

a.    Menteri perdagangan

b.    DPR

c.    Bank Milik Negara      

d.    Bank Indonesia

e.    Bank Swasta

 

4.    Bank Indonesia menjalankan kebijakan nilai tukar untuk mengurangi volalitas nilai tukar yang berlebihan. Bukan mengarahkan nilai tukar rupiah pada tingkat tertentu. Arti volalitas adalah.....

a.    perdagangan uang.  

b.    peredaran uang

c.    fluktuasi harga saham

d.    rasio    

e.    kestabilan nilai uang

 

5.    Kebijakan moneter memiliki beberapa tujuan. Secara umum tujuan ekonomi moneter adalah untuk mencapai stabilisasi ekonomi. Stabilisasi tersebut bisa di ukur dengan.....

a.  peredaran uang, kestabilan harga dan neraca pembayaran internasional.

b.  peredaaran uang, kestabilan nilai uang dan neraca pembayaran internasional.

c.  kesempatan kerja, kestabilan nilai uang dan rasio pembayaran internasional.

d.  kesempatan kerja, kestabilan harga dan neraca pembayaran internasional.

e.  kesempatan kerja, kestabilan harga dan rasio pembayaran internasional.

 

6.    Kebijakan di bidang ekonomi yang mengatur tentang pendapatan dan pengeluaran negara disebut dengan kebijakan.....

a.    riil  

b.    moneter  

c.    fiskal

d.    diskonto  

e.    pasar terbuka


 

 

7.    Aspek kebijakan anggaran ada 2, yaitu.....

a.    subjektif dan objektif

b.    langsung dan tak langsung

c.    kuantatif dan kualitatif

d.    surplus dan defisit    

e.    degresif dan progresif

 

8.    Salah satu kebijakan fiskal adalah.....

a.    dalam perpajakan

b.    moneter  

c.    riil    

d.    diskonto  

e.    pasar terbuka

 

9.    Yang bukan merupakan tujuan kebijakan fiskal adalah.....

a.    meningkatkan keadilan pembagian pendapatan

b.    memantapkan pertumbuhan pendaptan

c.    menaikkan harga promosi  

d.    stabilitas perekonomian

e.    memperluas kesempatan kerja

 

10. Perubahan dalam tingkat komposisi pajak serta pengeluaran pemerintah memiliki dampakpada variabel berikut dalam perekonomian, kecuali .....

a.    tingkat kegiatan ekonomi 

b.    pola alokasi sumber daya 

c.    permintaan agregat

d.    penawaran agregat    

e.    distribusi pendapatan

 

Essay

 

1.  Apa yang dimaksud dengan kebijakan moneter?

   Jawab: .......................................................................................................

2.  Jelaskan pengaruh tingkat suku bunga terhadap tabungan masyarakat!

     Jawab: .......................................................................................................

3.  Bagaimana bentuk kebijakan operasi pasar terbuka?

     Jawab: .......................................................................................................

4.  Jelaskan mengenai kebijakan moneter kualitatif!

     Jawab: .......................................................................................................

5.  Jelaskan syarat kredit yang berupa capital!

     Jawab:...........................................................

6.  Apa yang dimaksud dengan kebijakan fiskal?

Jawab:.........................................................................................................      

7.  Jelaskan hal yang membedakan antara kebijakan fiskal dengan kebijakan moneter!

Jawab:.........................................................................................................

8.  Sebutkan beberapa tokoh yang memberikan teori tentang kebijakan fiskal!

Jawab:.........................................................................................................      

9. Jelaskan fungsi utama kebijakan fiskal !

Jawab:.........................................................................................................      

10. Jelaskan secara singkat mengenai pengaruh kebijakan fiskal bagi perekonomian!

Jawab:...........................................................    

 

 

Kunci jawaban soal pilihan ganda

 


1.     A

2.    E

3.    E

4.    C

5.    D

6.    C

7.    C

8.    A

9.    B

10. D


 

Kunci jawaban soal essay

 

1.    Kebijakan moneter adalah kebijakan yang diberlakukan pemegang otoritas moneter untuk mengatur jumlah uang beredar yang bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, stabilitas harga-harga dan perbaikan kinerja perekonomian

2.    Ketika tingkat suku bunga naik maka masyarakat akan terangsang untuk menabung karena masyarakat mengharapkan bunga (fee) dari simpanan mereka. Sementara ketika tingkat suku bunga turun maka masyarakat tidak tertarik untuk menabung.

3.    Bentuk kebijakan operasi pasar terbuka adalah  dengan cara mengendalikan uang yang beredar dengan menjual atau membeli surat berharga pemerintah (government securities). Jika ingin menambah jumlah uang beredar, pemerintah akan membeli surat berharga pemerintah. Namun, bila ingin jumlah uang yang beredar berkurang, maka pemerintah akan menjual surat berharga pemerintah kepada masyarakat. Surat berharga pemerintah antara lain diantaranya adalah SBI atau singkatan dari Sertifikat Bank Indonesia dan SBPU atau singkatan atas Surat Berharga Pasar Uang.

4.    Kebijakan moneter kualitatif adalah kebijakan pemerintah ( Bank Sentral ) yang bertujuan mengawasi bentuk-bentuk pinjaman dan investasi yang dilakukanoleh bank-bank perdagangan.  Tujuan utama kebijakan ini bukanlah untuk mengawasi perkembangan penawaran uang, tetapi untuk mempengaruhi jenis-jenis pinjaman yang diberikan institusi keuangan.  Ini memungkinkan bank sentral menggalakan pertumbuhan ekonomi ke arah yang diharapkan.

Kebijakan moneter kualitatif biasanya dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:

a)      Pengawasan Pinjaman Secara Terpilih.

Bank sentral melakukan pengawasan agar pinjaman dan investasi yang dilakukan sesuai dengan ketentuan dan keinginan pemerintah.Hal ini dilakukan terutama untuk mengendalikan dan mengawasi corak pinjaman dan investasi yang dilakukan oleh bank-bank.

b)      Imbauan Moral.

Imbauan moral yang dilakukan oleh bank sentral adalah dengan menganjurkan bank-bank untuk melakukan penyesuaian dalam mengalokasikan dananya.Dengan demikian, keadaan yang diharapkan pemerintah dapat tercapai.

5.    Syarat kredit yang berupa capital maksudnya penerima kredit harus memiliki modal sendiri, pinjaman hanya sebagai pendorong perkembangan usahanya.

6.    Kebijakan Fiskal adalah suatu kebijakan ekonomi dalam rangka mengarahkan kondisi perekonomian untuk menjadi lebih baik dengan jalan mengubah penerimaan dan pengeluaran pemerintah.

7.    Perbedaan kebijakan fiskal dengan moneter adalah

- kebijakan moneter adalah kebijakan untuk mengatur perekonomian dengan mengatur jumlah uang yang beredar dan tingkat suku bunga

- kebijakan fiskal adalah kebijakan untuk mengatur perekonomian dengan mengatur penerimaan dan pengeluaran negara, melalui pengaturan tingkat pajak dan belanja negara

- kebijakan fiskal dilakukan pemerintah, sebaliknya kebijakan moneter dilakukan oleh bank sentral

8. Tokoh yang memberikan teori tentang kebijakan fiskal

a.   Sadono Sukirno, 2003 Kebijakan Fiskal adalah langkah-langkah pemerintah untuk membuat perubahan-perubahan dalam sistem pajak atau dalam perbelanjaannya dengan maksud untuk mengatasi masalah-masalah ekonomi yang dihadapi.

b.  Menurut Tulus TH Tambunan, kebijakan memiliki dua prioritas, yang pertama adalah mengatasi defisit anggaran pendapatan dan belanja Negara (APBN) dan masalah-masalah APBN lainnya.  Defisit APBN terjadi apabila penerimaan pemerintah lebih kecil dari pengeluarannya. Dan yang kedua adalah mengatasi stabilitas ekonomi makro, yang terkait dengan antara lain ; pertumbuhan ekonomi, tingkat inflasi, kesempatan kerja dan neraca pembayaran.

c.   Sedangkaan menurut Nopirin, Ph. D. 1987, kebijakan fiskal terdiri dari perubahan pengeluaran pemerintah atau perpajakkan dengan tujuan untuk mempengaruhi besar serta susunan permintaan agregat. Indicator yang biasa dipakai adalah budget defisit yakni selisih antara pengeluaran pemerintah (dan juga pembayaran transfer) dengan penerimaan terutama dari pajak.

9.Fungsi Utama Kebijakan Fiskal

1.    Fungsi Alokasi, yaitu untuk mengalokasikan faktor-faktor produksi yang tersedia dalam masyarakat sedemikian rupa sehingga kebutuhan masyarakat berupa Public goods seperti jalan, jembatan, pendidikan dan tempat ibadah dapat terpenuhi secara layak dan dapat dinikmati oleh seluruhn masyarakat.

2.   Fungsi Distribusi, yaitu fungsi yang mempunyai tujuan agar pembagian pendapatan nasional dapat lebih merata untuk semua kalangan dan tingkat kehidupan.

3.   Fungsi Stabilisasi, agar terpeliharanya keseimbangan ekonomi terutama berupa kesempatan kerja yang tinggi, tingkat harga-harga umum yang relatif stabil dan tingkat pertumbuhan ekonomi yang memadai. ( Soediyono,R,1992,h.89 )

10. Pengaruh kebijakan fiskal bagi perekonomian adalah yakni untuk Negara-negara yang sudah maju perekonomiannya, peranan tindakan fiskal pemerintah semakin besar dalam mekanisme pembentukan tingkat pendapatan nasional terutama dimaksudkan agar supaya pemerintah dapat lebih mampu dalam mempengaruhi jalannya perekonomian. Dengan demikian diharapkan bahwa dengan adanya kebijakan fiskal, pemerintah dapat mengusahakan terhindarnya perekonomian dari keadaan-keadaan yang tidak diinginkan seperti misalnya keadaan dimana banyak pengangguran, inflasi, neraca pembayaran internasional yang terus menerus deficit, dan sebagainya.

Bagi Negara-negara yamg sedang berkembang, pemerintah pada umumnya menyadari akan rendahnya investasi yang timbul atas inisiatif dari masyarakat sendiri. Untuk meningkatnya tingkat hidup suatu masyarakat, kapasitas produksi nasional perlu ditingkatkan. Untuk memperbesar kapasitas produksi nasional dibutuhkan adanya capital formation. Dengan demikian berarti masyarakat perlu mengadakan investasi yang cukup besar untuk terwujudnya capital formation yang dibutuhkan tersebut.

google-site-verification: google2115592f7b11851c.html