Minggu, 02 Desember 2018

Fungsi Operasional - Pengantar Bisnis

FUNGSI OPERASIONAL
PENGANTAR BISNIS
Penulis : Atina 


A. PENGERTIAN ATAU DEFINISI MANAJEMEN OPERASIONAL ATAU PRODUKSI

1. Pengertian
Manajemen produksi merupakan salah satu bagian dari bidang manajemen yang mempunyai peran dalam mengoordinasi kan berbagai kegiatan untuk mencapai tujuan. Untuk mengatur kegiatan ini, perlu dibuat keputusan-keputusan yang berhubungan dengan usaha-usaha untuk mencapai tujuan agar barang dan jasa yang dihasilkan sesuai dengan apa yang direncanakan. Dengan demikian, manajemen produksi menyangkut pengambilan keputusan yang berhubungan dengan proses produksi untuk mencapai tujuan organisasi atau perusahaan.

2. Definisi
Ada beberapa definisi dari manajemen produksi/operasional
·         Manajemen operasional bertanggung jawab untuk memproduksi barang dan jasa dalam organisasi.
  • Manajemen operasional adalah studi tentang pengambilan keputusan dalam fungsi operasi.
            Pada definisi diatas,  ada tiga hal yang perlu diperhatikan :
  • Fungsi,  Manajer operasi bertanggung jawab untuk mengelola departemen atau fungsi dalam organisasi yang memproduksi barang dan jasa
  • Sistem,  Mengacu pada sistem transformasi yang memproduksi barang atau jasa. Termasuk didalamnya adalah membuat rancangan dan analisis operasi
  • Keputusan,  Menyatakan pengambilan keputusan sebagai unsur penting dalam manajemen opersional.
B. ASPEK - ASPEK MANAJEMEN
1. Perencanaan Produksi
Secara umum dapat dikatakan bahwa yang dimaksud dengan perencanaan proses adalah  bagaimana sekumpulan

Bertujuan agar dilakukanya persiapan yang sistematis bagi produksi yang akan dijalankan. Keputusan yang harus dihadapi dalam perencanaan produksi:
  1. Jenis barang yang diproduksi
  2. Kualitas barang
  3. Jumlah barang
  4. Bahan baku
  5. Pengendalian produksi
Berikut ini adalah sumber daya yang di gunakan dalam produksi

            Faktor produksi adalah sumber daya yang digunakan dalam sebuah proses produksi barang dan jasa. Secara total, saat ini ada lima hal yang dianggap sebagai faktor produksi, yaitu:
 a) Sumber daya fisik ialah semua kekayaan yang terdapat di alam semesta dan barang mentah lainnya yang dapat digunakan dalam proses produksi. Faktor yang termasuk di dalamnya adalah tanah, air, dan bahan mentah (raw material).
b) Tenaga kerja. Dalam faktor produksi tenaga kerja, terkandung unsur fisik, pikiran, serta kemampuan yang dimiliki oleh tenaga kerja. Oleh karena itu, tenaga kerja dapat dikelompokan berdasarkan kualitas (kemampuan dan keahlian) dan berdasarkan sifat kerjanya.
c) Modal adalah barang-barang atau peralatan yang dapat digunakan untuk melakukan proses produksi
d) Kewirausahaan adalah keahlian atau keterampilan yang digunakan seseorang dalam mengkoordinir faktor-faktor produksi untuk menghasilkan barang dan jasa.
e) Sumber daya informasi adalah seluruh data yang dibutuhkan perusahaan untuk menjalankan bisnisnya. Data ini bisa berupa ramalan kondisi pasar, pengetahuan yang dimiliki oleh karyawan, dan data-data ekonomi lainnya.
2.    Pengendalian Produksi
  1. Pengertian
Pengendalian produksi adalah berbagai kegiatan dan metode yang digunakan oleh majemen perusahaan untuk mengelolah, mengatur, mengkoordinir, dan mengarahkan proses produksi (peralatan, bahan baku, mesin, tenaga kerja) kedalam suatu arus aliran yang memberikan hasil dengan jumlah biaya yang seminimal mungkin dan waktu yang secepat mungkin.
Pengendalian produksi yang dilaksanakan pada  perusahaan yang satu dengan yang perusahaan yang lain akan berbeda-beda tergantung pada sistem kebijaksanaan perusahaan yang digunakan.
Pengendalian produksi bertujuan agar mencapai hasil yang maksimal demi biaya seoptimal mungkin. Adapun kegiatan yang dilakukan antara lain :
1.      Menyusun perencanaan
2.      Membuat penjadwalan kerja
3.      Menentukan kepada siapa barang akan dipasarkan

b.    Cara pengendalian produksi

Pengendalian produksi dapat dilakukan dengan cara:
-  Order Control: Perusahaaan yang beroperasi berdasarkan pesanan dari konsumen sehingga kegiatan operasionalnya juga tergantung pada pesanan tsb.
-   Follow Control: Perusahaan yang  beroperasi untuk menghasilkan produk standar sehingga sebagian produk merupakan produk untuk persediaan dalam jumlah besar.
- Pengendalian keduanya bertujuan sama bagaimana jangka waktu arus material apakah suda sesuai dengan yang direncanakan demikian juga bagaimana transportasi dari pabrik proses produksi) ke gudang dan dari gudang ke tempat penyimpanan.

C. Tahap Dalam Pengendalian Produksi

                  1.      Production forecasting
Production porecasting adalah peramalan produksi untuk mengetahui jumlah dan manfaat produksi yang akan dibuat di masa yang akan datang,sehingga kalau terjadi penyimpangan akan cepat diadakan penyesuaian produksi dimas ayang akan datang.
Dengan melaksanakan peramalan produksi, perusahaan dapat menyusun anggaran operasionalnya untuk pedoman kerja, penggunaan kapasitas produksi seoptimal mungkin, menstabilkan kesempatan kerja karena erdapanya kestabilan dan kepastian jumlah produksi dimasa yang akan datang.
2.      Routing
Routing adalah kegiatan untuk menetukan urutan-urutan proses dan penggunaan alat produksinya dari bahan mentah smapi menjadi produk akhir, sehingga sebelum produksi dimulai maslah sudah tercantum pada rout sheet.
3.       Schedulling.
Schedulling adalah kegiatan untuk membuat jadwal proses produksi sebagai satu kesatuan dari awal proses samapai selesai proses produksi . Scehedulling ini dlaksanakan untuk mengetahui berapa waktu yang dibutuhkan setiap tahap pemrosesan sesuai dengan urutan- urutan routenya. Oleh kaena itu untuk membantu keberhasilan tahap ini lebih baik melakukan “time and mention study” sehingga dapat ditentukan standar hasil kerjanya.
4.      Dipatching
Dipatching adalah suatu proses untuk pemberian perin tah untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan routing dan schedulling yang dibuat.
5.      Follow up
Follow up adalah kegiatan untuk menghilangkan terjadinya penundaan/keterlambatan kerja dan mendorong terkoordinasinya pelaksanaan kerja.

3.    Pengendalian persediaan dan kualitas

a.Pengendalian persediaan bahan baku

Bahan baku merupakan salah satu faktor pembentuk terjadinya barang jadi sehingga segala sesuatu yang menyangkut bahan baku harus benar-benar diperhatikan. Masalah tersebut diantaranya:
* Bagaimana  jumlah bahan baku yang tersedia  tidak kurang karena akan mengganggu jalannya proses produksi.
* Bagaimana bahan baku agar jangan terlalu berlebihan karena merupakan pemborosan kalau terlalu lama.
* Bagaimana agar biaya ekstra yang digunakan untuk memesan bahan baku yang  kurang (karena mengejar target jumlah produksi dan kapasitas mesin yang terpakai) tidak terlalu merugikan dan sebagainya.

Dengan adanya pengendalian bahan baku maka perusahaan akan berusaha untuk menyediakan bahan baku yang diperlukan dalam proses produksi sedemikian rupa agar berjalan dengan lancar tanpa terjadi kekuarangan persediaan atau kelebihan persediaan.

b.Pengendalian kualiatas (Quality Control)

Pengendalian kualitas merupakan suatu proses untuk menentukan barang-barang yang rusak dan diusahan untuk dikurangi serta mempertahankan barang-barang yang sudah baik kemudian mengontrol agar hasil produksi di waktu yang akan datang tidak lagi mengalami penurunan kualitas atau kerusakan.
Untuk menentukan apakah barang tersebut rusak atau lebih baik mutunya, perusahaan biasanya menetukan produk standar. Dengan demikian pengendalian kualitas itu dilakuakan sejak awal proses. Barang dalam proses sampai barang jadi sehingga sejak awal perusahaan dapat menelusuri pada tahap proses yang mana yang menyebabkan terjadinya kerusakan barang.
Jika pengendalian proses baik maka perusahaan akan beruntung karena mempunyai andil dalam meminimunkan biaya proses produksi sebagai berikut:
vMenentukan standar kualitas baik dalam hal ukuran, daya tahan, warna, bentuk, harga dsb dengan memakai peralatan yang standar.
vMencari pemeriksa atau controler yang mempunyai kecakapan yang dibutuhkan baik mengenai pemakaian peralatan maupun pemeliharaannya.
vTujuan pengendalian kualaitas adalah untuk meminimunkan biaya proses produksi sehingga dananya dapat dimanfaatkan untuk kegiatan yang lebih produktif.

*      Pengendalian Biaya dan Pemeliharaan

a.Pengendalian biaya produksi

Pengendalian biaya produksi dilakukan untuk mengetahui berapa besarnya volume penjualan yang menghasilkan keuntungan, kerugian atau hanya cukup untuk menutup biaya total yang telah dikeluarkan perusahaan.
Dengan meneliti lebih cermat biaya-biaya apa saja yang dibutuhkan dalam proses produksi maka dapat dianalisa beberapa volume penjualan yang terjual diperusahaan tersebut beserta pendapatan yang diperoleh dari hasil  penjualan tersebut.
Baiaya tetap adalah biaya yang besar kecilnya tidak dipengaruhi oleh jumlah barang yang diproduksikan dan dpat berubah persatuan dalam batas range tertentu. Contoh: gaji tenaga kerja, biaya pemeliharaan gedung, depresiasi, bunga, sewa dll
Biaya variabel adalah biaya yang besar kecilnya tergantung oleh jumlah barang yang diproduksi perusahaan, secara keseluruhan jumlah totalnya berubah tetapi per satuan unitnya tetap. Contoh: biaya bahan baku, biaya tenaga kerja lansung, biaya bahan penolong dsb.

b.Pemeliharaan dan penggantian fasilitas produksi         

Pemeliharaan dan penggantian fasilitas produksi dilakukan dalam rangka mempertahankan tingkat produktivitas mesin dan peralatan lainnya. Untuk menunjang kegiatan ini perlu disusun jadwal rutin mengenai saat pemeliharaan sesuai dengan kemampuan tenaga kerja bagian servis tetapi jangan smpai baru diperiksa kalau sudah mengalami keruskan berat. Jadi pemeliharaan ini merupakan usaha pencegahan (pretentif), jangan sampai suatu mesin sudah rusak berat pada saat dilakukan pemeriksaan.
Pemeliharaan dan penggantian fasilitas produksi membutuhkan dana yang besar karena biasanya menyangkut mesin dan peralatan operasi kegiatan perusahaan dimana dana yang diinvestasikan tersebut berjumlah besar dan jangkla waktu pengembaliannya relatif lama.
Kapan suatu mesin perlu diganti atau hanya cukup dipelihara saja, ini biasaya tergantung pada kerusakannya dan hasil kualitas produksi yang diproduksinya apakah mempunyai standar kualitas yang sama atau tidak serta bagaiman dilihat dari sudut untung ruginya (secara ekonomis) apakah lebih menguntungkan diperbaiki saja atau diganti mesin/peralatan yang baru.
Jadi kegiatan perusahaan ini sangat tergantung pada pertimbanga-pertimbangan:
                                i.  Dana yang tersedia pada perusahaan.
                              ii.   Kebijaksanaan yang diambil perusahaan
                            iii.    Standar kualitas pproduk
                            iv.     Kemampuan tenaga kerja bagian servis, dsb

*      Pengawasan Produksi

Bertujuan agar pelaksanaan kegiatan dapat berjalan sesuai dengan rencana. Kegiatanya meliputi :
1.      Menetapkan kualitas
2.      Menetapkan standar barang
3.      Pelaksanaan produksi yang tepat waktu


0 komentar:

Posting Komentar